Deskripsi
Buku ini berisi tentang komunikasi suportif sebagai salah satu indikator efektivitas komunikasi interpersonal, dan kesehatan mental. Banyak kasus gangguan mental teratasi oleh supportiveness dari anggota keluarga. Pentingnya membahas komunikasi suportif mengingatkan kita untuk terhindar dari iklim yang defensif. Ketrampilan dalam komunikasi suportif membuat situasi komunikasi jauh dari hambatan. Tulisan ini kiranya bisa memberikan pelajaran yang berharga bagi penulis dan pembaca untuk menentukan langkah-langkah berdasarkan kasus-kasus dalam proses komunikasi suportif melalui subjek yang berbeda terkait dengan kesehatan mental, misalnya pada penderita kanker, pada anak down sindrom, anggota keluarga disabilitas dan lain-lain. Perlu diingat bersama bahwa bentuk komunikasi yang mengandung ketulusan adalah komunikasi interpersonal, sehingga diperlukan pengetahuan lebih mendalam untuk menerapkan komunikasi suportif yang benar. Komunikasi suportif dapat dijelaskan melalui perilaku partisipan baik dalam perilaku verbal atau non verbal, dengan face to face maupun bermedia.